Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2015

The Slow Death of the University

https://chronicle.com/article/The-Slow-Death-of-the/228991/   Chronicle Review photo illustration by Ron Coddington, original image by De Agostini, Getty Images Enlarge Image By Terry Eagleton A few years ago, I was being shown around a large, very technologically advanced university in Asia by its proud president. As befitted so eminent a personage, he was flanked by two burly young minders in black suits and shades, who for all I knew were carrying Kalashnikovs under their jackets. Having waxed lyrical about his gleaming new business school and state-of-the-art institute for management studies, the president paused to permit me a few words of fulsome praise. I remarked instead that there seemed to be no critical studies of any kind on his campus. He looked at me bemusedly, as though I had asked him how many Ph.D.’s in pole dancing they awarded each year, and replied rather stiffly "Your comment will be noted." He then took

Raising Chicago – how the City of Chicago defeated flooding in the 1850s

http://wattsupwiththat.com/2015/04/25/raising-chicago-how-the-city-of-chicago-defeated-flooding-in-the-1850s/ Guest essay by Eric Worrall In the 1800s the City of Chicago had a problem. The city rests on low lying marshlands, on the shore of Lake Michigan. Floods were frequent, mud was everywhere, and poor sanitation created ideal conditions for frequent lethal cholera epidemics. According to the Chicago Tribune; As Chicago boomed in the 1850s, growing into a major lake port and industrial center, mud became a major problem. The lakeshore marsh on which the city was being built seemed bottomless. A popular story of the time had it that a passerby came upon a man whose head and shoulders protruded from the muck in the middle of the street. “Can I help?” asked the passerby. “No, thank you,” replied the man. “I have a fine horse under me.” Read more: http://www.chicagotribune.com/news/nationworld/politics/chi-chicagodays-raisingstreets-story-story.html The situation w

Hutang di Zaman Sukarno

Saking jengkelnya sama orang-orang yang memitoskan Soekarno, terpaksa saya bongkar-bongkar arsip laporan ekonomi tentang Indonesia tahun-tahun jadul. Untung saya punya laporan Survey of Recent Development dari bulletin of Indonesian Economic Studies. ANU sejak 1960an. Itu laporan yang ditulis "saksi mata" Heinz Arndt dan pak Pang Lay Kim pada tahun yg sama ketika kejadian berlangsung. Mereka yang mempropagandakan Soekarno tau bahwa gak banyak yang belajar sejarah ekonomi Indonesia tahun 1960an. Itu kan sudah setengah abad silam. Bahkan waktu itu saya masih balita (terpaksa deh bongkar umur huh frown emoticon ) Siapa sih yang benar-benar paham beratnya beban yang ditanggung rakyat kecil di tahun 1960an? GDP cuma tumbuh 2% per tahun. Harga-harga naik 600% per tahun. Seandainya inflasi 600% itu terjadi saat ini, harga beras sekarang Rp 10,000/kg, bulan depan Rp. 11600, tahun depan sudah Rp. 60,000/kg. Megawati tentu tidak merasakan itu wong tinggal di Istan

10 Eczema Healing Principals to Follow

http://www.youngandraw.com/10-ways-to-naturally-heal-eczema-break-outs/ 10 Eczema Healing Principals to Follow 1. Avocado and aloe vera can be uses topically on a break out to help moisturize and heal the skin. Mix one or both together into a paste and apply to your skin for 20 minutes and gently wash off with warm water. 2. Swap out pasteurized dairy products for dairy free kefir, sauerkraut and other fermented foods. Pasteurized dairy can be overly acidic and the other potential hormones, chemicals can lower the immune system and aggravate skin conditions like eczema and acne. 3. Replace acid producing foods like grain-fed beef, pork and chicken for grass-fed meats, dark leafy green vegetables, whole fruits and sprouted nuts or seeds for a few weeks and see if you notice any improvement. 4. Swap out your oils for a cold pressed, organic, extra virgin coconut oil. 5. Eat more living foods – fresh juices, fruit & green smoothies, salads, and lightly steame

Mencari Pahlawan Wanita

http://insistnet.com/mencari-pahlawan-wanita-2/ Oleh : Dr. Adian Husaini  Tidak ada yang tidak setuju, bahwa sejarah adalah hal penting dalam kehidupan manusia. Untuk melihat masa depannya, seseorang perlu memahami masa lalunya. Al-Quran dipenuhi oleh berbagai cerita umat-umat terdahulu. Dan umat Islam diminta bisa mengambil hikmah dari kisah-kisah masa lalu, untuk menjadi bekal dalam menyongsong masa depannya. Maka, jangan heran, jika setiap bangsa senantiasa merumuskan sejarah masa lalunya.   Sejarah juga sangat penting bagi kebangkitan suatu bangsa atau peradaban. Muhammad Asad (Leopold Weiss) dalam bukunya, Islam at the Crossroads , menulis: “ No civilization can prosper – or even exist, after having lost this pride and the connection with its own past…”             Menyadari arti penting sejarah, kaum penjajah juga secara serius merekayasa sejarah Indonesia. Khususnya yang menyangkut peran Islam dalam sejarah Indonesia.   Pakar sejarah Melayu, Prof. Na

Writing Bug Free C Code

https://www.duckware.com/bugfreec/index.html Writing Bug-Free C Code A Programming Style That Automatically Detects Bugs in C Code by Jerry Jongerius / January 1995 Note to this online book: On April 29, 2002, I reacquired the publishing rights to my book (from Prentice Hall), and have decided to publish it online, where it is now freely available for anyone to read (and print - provided that the printed copy is only for your personal use). I have personally moved on to the Java programming language, and now to HTML5. This book is showing its age, but for anyone who still programs in C, the techniques described in this book -- especially the class methodology in Chapter 4 -- are still a 'little gem' worth knowing about. Enjoy! jerryj@duckware.com 0. Preface 1. Understand Why Bugs Exist 2. Know Your Environment 3. Rock-Solid Base 4. The Class Methodology 5. A New Heap Manager 6. Designing Modules 7. General Tips 8. Style Guide 9. Conc

Disiplin Partai, Kritik Darsono dan Perpecahan Sarekat Islam

https://phesolo.wordpress.com/2012/01/18/disiplin-partai-kritik-darsono-dan-perpecahan-sarekat-islam-bagian-1/ Semaoen dan Darsono “Partai Tanpa Disiplin Ibarat Tembok Tanpa Semen dan Mesin Tanpa Baut” Peristiwa Afdeeling B  di Garut tahun 1919 dan kekalahan pemogokan umum buruh PFB ( Personeel Fabrik Bond ) pimpinan Soerjopranoto pada tahun 1920 menjadi sebuah titik balik perjuangan Sarekat Islam (SI) dalam mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi pergerakan nasional ini. Peristiwa afdeeling B telah menempatkan beberapa pimpinan CSI (Central Sarekat Islam) sebagai tersangka termasuk Tjokroaminoto. Akibat peristiwa ini beberapa anggota CSI mengusulkan untuk diadakan sebuah disiplin partai. Disiplin partai yang diusulkan pasca peristiwa Afdeeling B adalah mencoba mendisiplinkan SI Lokal agar tidak melakukan aksi-aksi sepihak tanpa sepengetahuan CSI. Sedangkan disiplin partai yang berkembang pasca pemogokan umum PFB dan dimotori oleh kelompok J

Bersangka Baik Menurut Syeikh Abdul Qadir Al Jailani

Pedoman dari Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani untuk senantiasa bersangka baik sesama insan. Jika engkau bertemu dengan seseorang , maka yakinilah bahwa dia lebih baik darimu. Ucapkan dalam hatimu : "Mungkin kedudukannya di sisi Allah jauh lebih baik dan lebih tinggi dariku". Jika bertemu anak kecil, maka ucapkanlah (dalam hatimu) : "Anak ini belum bermaksiat kepada Allah, sedangkan diriku telah banyak bermaksiat kepadaNya. Tentu anak ini jauh lebih baik dariku" Jika bertemu orang tua, maka ucapkanlah (dalam hatimu): "Dia telah beribadah kepada Allah jauh lebih lama dariku, tentu dia lebih baik dariku." Jika bertemu dengan seorang yang berilmu , maka ucapkanlah (dalam hatimu): "Orang ini memperoleh kurnia yang tidak akan kuperolehi, mencapai kedudukan yang tidak akan pernah kucapai, mengetahui apa yang tidak kuketahui dan dia mengamalkan ilmunya, tentu dia lebih baik dariku." Jika bertemu dengan seorang yang bodoh , maka katakanla

Penjelasan Tentang Apa Yang Terjadi di Yaman

http://www.binamasyarakat.com/penjelasan-tentang-apa-yang-terjadi-di-yaman/   Oleh: Ustadz Agus Hasan Bashori, Lc.,M.Ag (Penulis Buku-Buku Ahlussunnah dan Pemerhati Syiah) بسم الله الرحمن الرحيم Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam , yang membawa rahmat ke seluruh alam, beserta para keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia hingga akhir zaman. Amma ba’du: Sebagai muslim Indonesia yang peduli dengan agama, masyarakat, dan negara, juga sebagai da’i dan penulis yang menggeluti tentang aliran Syiah, maka kami merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di Yaman kepada kaum muslimin Indonesia. Hal ini kami lakukan mengingat: Yaman memiliki kedudukan di hati Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam , hingga beliau berdoa: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا “Ya Allah berkahilah untuk kami dalam Yaman kami.” (HR. Bukhari dari ibnu Umar radhiya

Melahirkan Generasi Perjuangan

http://drmatgig.blogspot.com/2006/10/ke-arah-melahirkan-zuriat-perjuangan_15.html Dalam melahirkan generasi perjuangan yang mencintai Allah, bukan semudah melafazkan akad nikah tatkala diijabkabul oleh tok kadi. Arwah Tok aku pernah berpesan. Dalam melahirkan zuriat perjuangan, ianya bermula dari sebelum si ayah dan si ibu diijabkabulkan. Antara kaedah yang dilakukan oleh orang dizaman salafussoleh dalam melahirkan zuriat perjuangan yang bakal menyambung lidah Rasulullah SAW adalah seperti berikut : 1. Menjaga keturunan. Firman Allah SWT : "Jikalau ada penduduk kampung yang beriman dan bertaqwa, maka akan dibukakan kepada mereka keberkatan dari langit dan bumi" ( Al A'araf : 96 ) Anak keturunan zina amat payah dididik untuk menerajui sesuatu perjuangan. Sebab itu anak keturunan zina tidak ada yang menjadi Rasul, Nabi atau pun waliyullah. Malah anak zina juga tidak berhak diwalikan oleh lelaki yang menjadi benih kepada kelahirannya