Skip to main content

Mantan Mendikbud Daoed Joesoef Minta RSBI Dibubarkan

Mantan Mendikbud Daoed Joesoef Minta RSBI Dibubarkan

Sumber:
http://news.detik.com/read/2012/05/15/152318/1917609/10/mantan-mendikbud-daoed-joesoef-minta-rsbi-dibubarkan?991101mainnews

Jakarta Sistem Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang
dicanangkan pemerintah dianggap inkonstitusional. Karena RSBI
menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar, bukan Bahasa Indonesia.

"Saya sangat menentang sistem pembelajaran di RSBI yang bahasa
pengantarnya menggunakan Bahasa Inggris. Saya menuntut supaya pemerintah
secepatnya membubarkan dan meniadakannya dari bumi Indonesia yang
merdeka dan berdaulat," ujar mantan Mendikbud Daoed Joesoef, yang
menjadi ahli dalam persidangan judicial review di MK, di Gedung MK,
Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (15/5/2012).

Menurutnya beberapa alasan mengapa RSBI harus dihapuskan adalah selain
karena tidak sesuai dengan konstitusi, sistem yang menggunakan bahasa
Inggris tersebut bukan menjadi satu-satunya indikator kemajuan suatu
bangsa. Selain itu dengan adanya sistem RSBI dan Sekolah Bertaraf
Indonesia (SBI), pemerintah telah melakukan pengelompokan terhadap
peserta didik.

"RSBI dan SBI sama saja dengan menimbulkan kekastaan. Karena secara
tidak langsung telah menyiapkan dua jenis kelompok yaitu, kelompok
cerdas yang begitu rupa, dan kelompok kedua, adalah kelompok yang
sekadar penonton belaka dalam pembangunan nasional. Ini jelas telah
melanggar azas demokrasi pendidikan," tegas menteri berpengaruh di masa
Orba ini.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, salah satu saksi yang juga
orang tua siswa yang anaknya bersekolah di sekolah yang sudah menganut
RSBI, Husni Umar, menyatakan kekecewaanya terhadap sistem tersebut.
Menurutnya, dia tidak melihat adanya perbedaan antara sistem RSBI dan
sistem biasa.

"RSBI tidak berkolerasi untuk peningkatan kualitas sekolah, kualitas
RSBI tidak memiliki fakta sekolah lebih baik. Kemarin itu lulusan
terbaik untuk UN ada di Santa Ursula, BPK Penabur, Labschool Kebayoran,
dengan faktanya di SMA 70 di kelas internasional tidak lulus UN. RSBI
juga menimbulkan ketidakmerataan pendidikan, karena untuk RSBI jumlah
uang yang harus dibayarkan per tahun sebesar 31 juta rupiah, dan iuran
perbulannya 1 juta rupiah," ucap Husni.

Seperti diketahui, para orang tua murid dan aktivis pendidikan menguji
pasal 50 ayat (3) UU Sisdiknas karena tak bisa mengakses satuan
pendidikan RSBI/SBI ini lantaran mahal. Mereka adalah Andi Akbar
Fitriyadi, Nadia Masykuria, Milang Tauhida (orang tua murid), Juwono,
Lodewijk F Paat, Bambang Wisudo, Febri Antoni Arif (aktivis pendidikan).

Mereka menilai pasal yang mengatur penyelenggaraan satuan pendidikan
bertaraf internasional itu diskriminatif. Keberadaan pasal itu
menimbulkan praktik perlakuan yang berbeda antara sekolah umum dan
RSBI/SBI. Misalnya, dalam sekolah umum fasilitasnya minim dan
guru-gurunya kurang memenuhi kualifikasi. Sementara di sekolah RSBI
fasilitas lengkap dan guru-gurunya berkualitas. RSBI juga menggunakan
bahasa Inggris sebagai pengantar.

Data yang didapat pemohon ada sekitar 1.305 RSBI di berbagai level
pendidikan. Padahal dalam pasal yang digugat koalisi ke MK disebut
pemerintah minimal menyelenggarakan satu satuan pendidikan bertaraf
internasional.

Comments

Popular posts from this blog

The Difference Between LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition (#31313) and LEGO MINDSTORMS Education EV3 (#45544)

http://robotsquare.com/2013/11/25/difference-between-ev3-home-edition-and-education-ev3/ This article covers the difference between the LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition and LEGO MINDSTORMS Education EV3 products. Other articles in the ‘difference between’ series: * The difference and compatibility between EV3 and NXT ( link ) * The difference between NXT Home Edition and NXT Education products ( link ) One robotics platform, two targets The LEGO MINDSTORMS EV3 robotics platform has been developed for two different target audiences. We have home users (children and hobbyists) and educational users (students and teachers). LEGO has designed a base set for each group, as well as several add on sets. There isn’t a clear line between home users and educational users, though. It’s fine to use the Education set at home, and it’s fine to use the Home Edition set at school. This article aims to clarify the differences between the two product lines so you can decide which

Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring

https://theconversation.com/lets-ban-powerpoint-in-lectures-it-makes-students-more-stupid-and-professors-more-boring-36183 Reading bullet points off a screen doesn't teach anyone anything. Author Bent Meier Sørensen Professor in Philosophy and Business at Copenhagen Business School Disclosure Statement Bent Meier Sørensen does not work for, consult to, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and has no relevant affiliations. The Conversation is funded by CSIRO, Melbourne, Monash, RMIT, UTS, UWA, ACU, ANU, ASB, Baker IDI, Canberra, CDU, Curtin, Deakin, ECU, Flinders, Griffith, the Harry Perkins Institute, JCU, La Trobe, Massey, Murdoch, Newcastle, UQ, QUT, SAHMRI, Swinburne, Sydney, UNDA, UNE, UniSA, UNSW, USC, USQ, UTAS, UWS, VU and Wollongong.

Logic Analyzer with STM32 Boards

https://sysprogs.com/w/how-we-turned-8-popular-stm32-boards-into-powerful-logic-analyzers/ How We Turned 8 Popular STM32 Boards into Powerful Logic Analyzers March 23, 2017 Ivan Shcherbakov The idea of making a “soft logic analyzer” that will run on top of popular prototyping boards has been crossing my mind since we first got acquainted with the STM32 Discovery and Nucleo boards. The STM32 GPIO is blazingly fast and the built-in DMA controller looks powerful enough to handle high bandwidths. So having that in mind, we spent several months perfecting both software and firmware side and here is what we got in the end. Capturing the signals The main challenge when using a microcontroller like STM32 as a core of a logic analyzer is dealing with sampling irregularities. Unlike FPGA-based analyzers, the microcontroller has to share the same resources to load instructions from memory, read/write the program state and capture the external inputs from the G