https://www.facebook.com/diahpwijaya2/posts/2245148252281086
KHA DAHLAN DAN PEMBENAHAN SISTEM PERJALANAN HAJI DI MASA KOLONIAL
==============================
Empat kali berhaji dan bermukim di Makkah, yaitu tahun 1883-1888, 1890-1893, 1903-1905, dan 1914-1915, membuat KHA Dahlan memikirkan perlunya perbaikan sistem perjalanan haji. Karena di masa itu, perjalanan haji jamaah Hindia Belanda termasuk kategori sangat buruk dan sangat merugikan jamaah.
Pemikiran dan keprihatinan ini kemudian membuat KHA Dahlan pada tahun 1921 mengutus salah satu muridnya, yaitu Fakhrudin, untuk melaksanakan ibadah haji dan kemudian menemui Raja Syarif Husein. Hal ini dikarenakan KHA Dahlan sendiri sedang disibukkan dengan pertumbuhan cabang2 Muhammadiyah di pelosok negeri di tahun yang sama, setelah terbitnya surat dari pemerintah Hindia, yang secara resmi telah memberi ijin kepada Hoofdbestur Muhammadiyah untuk pendirian cabang2 Muhammadiyah di seluruh pelosok Hindia Belanda. Dan di tahun yang sama pula, publikasi2 gerakan Muhammadiyah sedang gencar2nya dilakukan ke seluruh penjuru negeri melalui majalah Soeara Moehammadijah dan leaflet2 yang dicetak di Percetakan Persatoean milik Muhammadiyah, sehingga KHA Dahlan tidak berangkat sendiri menemui Raja.
Dalam kesempatan ini, Fakhrudin, selain menghadap Raja Syarif Husein untuk membicarakan tentang perbaikan sistem perjalanan haji, sekaligus memperkenalkan persyarikatan Muhammadiyah kepada Raja.
Sejak saat itu terjalinlah hubungan baik antara kerajaan Arab dengan Muhammadiyah.
Setelah wafatnya pada 23 Februari 1923, keinginan KHA Dahlan untuk perbaikan sistem perjalanan haji kemudian dilanjutkan oleh murid-muridnya dan anak cucunya. Salah satunya diwujudkan melalui Hasil Keputusan Majelis Tarjih untuk menginisiasi perjalanan haji Indonesia pada tahun 1950-an (sumber : KH. KRT. Wardan Dipaningrat, cucu menantu KHA Dahlan, Penghulu Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat), dan terbitnya Kitab Haji melalui Putusan Tarjih dalam Muktamar Khususi ke-28 tahun 1953 di Medan, dalam rangka Muktamar Muhammadiyah ke-32 di Purwokerto tahun 1953.
By: Diah Purnamasari (cicit KHA Dahlan)
Sumber:
- Blog Muhammadiyah Studies
- Timeline KHA Dahlan dan Muhammadiyah dari tahun 1868 s/d 1925; Buku Silsilah KHA Dahlan hal. 433 (Revisi akhir 2019)
- Himpunan Putusan Tarjih Jilid I
- Sesepuh Keluarga.
Dalam rangka Milad Muhammadiyah ke 110 tahun Hijriyah
(8 Dzuhijjah 1330H - 8 Dzulhijjah 1440H), dan menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta (2020)
"Semoga Muhammadiyah akan semakin memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta"
Aamiin
Comments
Post a Comment