Skip to main content

TREN DAN POPULARITAS SEBUTAN CEBONG, KAMPRET, BUZERP, DAN KADRUN

sumber: https://www.facebook.com/ismailfahmibdg/posts/10161369742296729

TREN DAN POPULARITAS SEBUTAN

CEBONG, KAMPRET, BUZERP, DAN KADRUN
Drone Emprit selama 7 tahun merekam percakapan yang mengandung panggilan2 tersebut, dan terhitung sejak 1 Juli 2015 hingga sekarang, terkumpul 14 juta lebih percakapan di Twitter.
>>
METODOLOGI
• Sumber: Twitter
• Periode: 1 Juli 2015 – 16 April 2022
• Keywords: lihat tabel di bawah ini
TREN - ALL TIME
Sejak 1 Juli 2015, tampak yang pertama muncul adalah panggilan "cebong", lalu "kampret", "kadrun", "buzzeRp", dan "buzzerRp".
Puncak panggilan "cebong" dan "kampret" tertinggi terjadi pada bulan April 2019, yaitu saat Pilpres 2019.
Pasca Pilpres 2019, tren kedua panggilan turun drastis. Namun kemudian muncul panggilan baru, yaitu "kadrun" pada akhir 2019, yang diikuti dengan panggilan "buzzeRp" dan variasinya "buzzerRp".
VOLUME – ALL TIME
Total percakapan sejak 1 Juli 2015 untuk semua panggilan adalah 14,249,458 mention.
Total untuk setiap panggilan:
- cebong 4,67 juta
- kadrun 4,33 juta
- kampret 3,94 juta
- buzzeRp 943 ribu
- buzzerRp 352 ribu
TREN - 1 TAHUN TERAKHIR
Dalam setahun terakhir pasca Pilpres (sejak 1 Januari 2021), penyebutan “kadrun” selalu yang paling tinggi dibandingkan penyebutan lainnya.
Tren penyebutan "cebong", "kampret", dan "buzzeRp" jauh di bawah "kadrun".
VOLUME - 1 TAHUN TERAKHIR
Pasca Pilpres, hiruk-pikuk percakapan yang mengandung panggilan nama kelompok ini didominasi oleh panggilan terhadap “kadrun” 54%, “kampret” 17%, “buzzeRp 12% + buzzerRp 5%” 17%, lalu “cebong” 12%.
TREN - CEBONG
Istilah ”cebong” sebagai "pendukung Jokowi" mulai banyak digunakan sejak Agustus 2015.
Selama ini istilah "cebong" dianggap terinspirasi oleh kodok yang dilepas Jokowi di kolam Istana Bogor (3 Jan 2016). Namun dari data DE, sebelum itu sudah digunakan.
MENELUSURI ASAL CEBONG
Lebih detail, penelusuran di Twitter dengan QUERY "cebong jokowi since:2015-4-1 until:2015-8-31", ditemukan asosiasi "cebong" dengan pendukung Jokowi pada bulan Mei 2015.
Bulan Juni 2015 mulai digunakan, dan Agustus 2015 makin banyak ditemukan.
JOKOWI LEPAS KODOK (JAN 2016)
Pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor (3 Januari 2016) bukanlah awal atau asal-usul sebutan “cebong”.
Saat itu sebutan ini sudah sangat popular, sehingga Kaesang pun membuat joke tentang ”kecebong” (1 Januari 2016).
SNA CEBONG – 1 TAHUN TERAKHIR
Pasca pilpres, peta SNA setahun terakhir masih memperlihatkan klaster Kontra Jokowi paling kuat memanggil "cebong".
Dari Pro Jokowi ternyata ada klaster kecil yang turut memention panggilan ini.
TOP 5 INFLUENCER CEBONG SEJAK 1 JULI 2015
Akun yang paling populer dalam penyebutan "cebong" adalah @RestyCayah, @TanYoana, @RajaPurwa, @anonLokal, @ekowBoy.
Banyak dari akun tersebut sudah tidak aktif.
TOP 60 INFLUENCER CEBONG SEJAK 1 JULI 2015
Selengkapnya top influencer bisa dilihat di tabel ini. Yang tak tampak avatarnya, biasanya akun sudah tidak aktif.
DISTRIBUSI USER "CEBONG"
Total terdapat 580 ribu lebih akun yang aktif dalam percakapan memention "cebong". Akun dengan follower 0-3 sebanyak 10,38%. Ada 82 akun dengan follower 1 juta lebih.
TREN KAMPRET
Istilah “kampret” sebagai balasan atas panggilan “cebong” muncul bulan Oktober 2015. Kalau “cebong” hidup di air, kebalikannya “kampret” hidup di pepohonan secara terbalik.
Awalnya istilah kampret belum banyak digunakan. Baru pertengahan 2018 ramai digunakan.
CEBONG-KAMPRET KPOP
Kalau cebong diasosiasikan dengan pendukung Jokowi, kampret untuk pendukung Prabowo, ternyata kedua istilah ini juga banyak digunakan oleh akun2 K-Pop.
SNA KAMPRET – 1 TAHUN TERAKHIR
Panggilan "kampret" ternyata bukan monopoli klaster Pro Jokowi kepada klaster kontra, meski dari peta SNA tampak yang paling aktif. Panggilan ini juga banyak digunakan oleh netizen umum dan K-poppers.
TOP 5 INFLUENCER KAMPRET
Akun yang paling sering menyebut "kampret":
@CH_chotimah
@Dennysiregar7
@laskar_minang
@TheArieAir
@P3nj3l4j4h
Sebagian akun sudah tidak aktif.
TOP 60 INFLUENCER KAMPRET
Selengkapnya top influencer "kampret" bisa dilihat di tabel ini. Yang tak tampak avatarnya, biasanya akun sudah tidak aktif.
DISTRIBUSI USER – KAMPRET
Karena istilah "kampret" juga banyak digunakan oleh umum, akibatnya total user aktif sangat banyak, mencapai 1 juta lebih.
Yang menggunakan "kampret" untuk merujuk pada pendukung Prabowo mungkin separuhnya atau kurang. Lihat nanti bagian "kadrun".
TREND KADRUN
Istilah “kadrun” pertama kali bukan dibuat oleh @Dennysiregar7, tetapi oleh @kebo_mangkrak dan @Manuputty1101 (Jan 2018).
Baru populer setelah DS menyebut “Kadal Gurun”, lalu oleh pendukungnya disingkat dengan "Kadrun", pada Agustus 2019.
MENELUSURI AWAL ISTILAH “KADRUN” (JAN 2018)
Di Twitter, dengan QUERY: "kadrun since:2017-1-01 until:2018-1-30 -karun".
Istilah "kadrun" yang merujuk ke pendukung Prabowo ditemukan pertama kali pada Jan 2018.
AWAL ISTILAH “KADRUN” (nov 2018)
Selanjutnya bulan November 2018 akun @SiharMHSitorus banyak menggunakan istilah ini. Belum banyak ditemukan akun lain yang turut menggunakan.
AWAL ISTILAH “KADRUN” (AUG 2019)
Baru setahun setelah itu, bulan Agustus 2019, akun @Dennysiregar7 tegas menggunakan nama "Kadal Gurun" untuk merujuk ke klaster kontra. Lalu followernya mengusulkan istilah "Kadrun".
Sejak itu tren "kadrun" meningkat pesat (lihat grafik tren).
SNA KADRUN – 1 TAHUN TERAKHIR
Pasca pilpres, peta SNA setahun terakhir masih memperlihatkan klaster Pro Jokowi paling kuat memanggil "kadrun".
Dari Kontra Jokowi ternyata ada klaster kecil yang turut memention panggilan ini juga.
TOP 5 INFLUENCER KADRUN
Akun yang paling influensial adalah:
@Dennysiregar7
@ChusnulCh__
@CH_chotimah
@AnakKolong_
@Candraasmara85
TOP 60 INFLUENCER KADRUN
Selengkapnya top 60 akun yang paling influensial dalam percakapan yang memention "kadrun" bisa dilihat di tabel ini.
Avatar yang hilang menandakan akun biasanya sudah tidak aktif.
DISTRIBUSI USER – KADRUN
Total terdapat 354 ribu lebih akun yang aktif dalam percakapan memention "kadrun". Akun dengan follower 0-3 sebanyak 13.74%. Ada 45 akun dengan follower 1 juta lebih.
TREN BUZZERP
Istilah “buzzeRp” dipopulerkan pertama kali oleh @Dandhy_Laksono dan @HokGie_ (2 Agustus 2019) ketika menyoroti serangan buzzer terhadap Sexy Killers.
AWAL ISTILAH BUZZERP
Di Twitter dengan QUERY "buzzerp since:2017-1-1 until:2019-8-10 -from:buzzeRp_COSPLAY" ditemukan akun @Dandhy_Laksono pertama kali memention "buzzeRp" pada 2 Agustus 2019. Pada hari yang sama @HokGie_ juga menggunakan untuk konteks yang sama.
SNA BUZZERP – 1 TAHUN TERAKHIR
Dalam setahun terakhir, hanya ada satu klaster yang aktif memention "buzzeRp" dan variasinya yaitu "buzzerRp". Mereka dari kalangan oposisi dan aktivis.
Klaster yang dipanggil "buzzeRp", yang dianggap dibayar jadi buzzer, tidak tampak dalam SNA.
TOP 5 INFLUENCER BUZZERP
Akun yang banyak dapat respon ketika memention "buzzeRp" adalah:
@msaid_didu
@podoradong
@Dandhy_Laksono
@RamliRizal
@PutraWadapi
TOP 60 INFLUENCER BUZZERP
Selengkapnya daftar top influencer "buzzeRp" bisa dilihat di tabel ini.
DISTRIBUSI USER – BUZZERP
Total terdapat 156 ribu lebih akun yang aktif dalam percakapan memention "buzzeRp". Akun dengan follower 0-3 sebanyak 7.22%. Ada 14 akun dengan follower 1 juta lebih.
KESIMPULAN
1/ Tradisi penyebutan kelompok netizen dengan nama tertentu ini dimulai oleh panggilan ”cebong” dari pendukung Prabowo terhadap para pendukung Jokowi sejak Agustus 2015.
2/ Pelepasan kodok oleh Jokowi di Istana Bogor (3 Januari 2016) bukanlah awal atau asal-usul sebutan “cebong”. Saat itu sebutan ini sudah sangat popular, sehingga Kaesang pun membuat joke tentang ”kecebong” (1 Januari 2016).
3/ Istilah “kampret” sebagai balasan atas panggilan “cebong” muncul bulan Oktober 2015. Kalau “cebong” hidup di air, “kampret” hidup di pepohonan secara terbalik. Atau dari istilah KaMPret (November 2015).
4/ Panggilan “cebong” dan “kampret” mencapai puncaknya pada bulan April 2019, yaitu saat Pilpres 2019.
5/ Istilah “kadrun” pertama kali dibuat oleh @kebo_mangkrak dan @Manuputty1101 (Jan 2018). Baru semakin popular pasca Pilpres setelah @Dennysiregar7 menyebut “Kadal Gurun” pada Agustus 2019, yang disingkat ”kadrun” oleh pendukungnya.
6/ Istilah “buzzeRp” dipopulerkan pertama kali oleh @Dandhy_Laksono dan @HokGie_ (2 Agustus 2019) ketika menyoroti serangan buzzer terhadap Sexy Killers. Sejak saat itu istilah ini dan variannya “buzzerRp” digunakan untuk memanggil buzzer yang dianggap dibayar oleh oligarki.
7/ Dalam periode 1 tahun terakhir setelah pilpres lewat (sejak Januari 2021 hingga April 2021), tradisi saling menyebut kelompok netizen dengan panggilan di atas masih terus berlangsung. Polarisasi yang dilabeli dengan nama2 ini terus berjalan dan seolah dipelihara.
8/ Pasca pilpres sebutan “kadrun” yang paling sering dilakukan (54%). Sisanya dibagi untuk sebutan “kampret”, “buzzeRp”, “buzzerRp”, dan “cebong”.
9/ Semakin sering panggilan-panggilan ini disebutkan, semakin polarisasi jadi besar dan terus terjaga. Berdasarkan data 1 tahun terakhir, penyebutan “kadrun” yang paling besar kontribusinya.
CLOSING
Saya pribadi berharap para influencer, buzzer, fans, dan pendukung yang namanya ada dalam SNA kadrun, kampret, buzzeRp, buzzerRp, dan cebong, bersedia mengurangi volume suara panggilan yang berdampak negative bagi persatuan NKRI kita tercinta ini.

 

Comments

Popular posts from this blog

The Difference Between LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition (#31313) and LEGO MINDSTORMS Education EV3 (#45544)

http://robotsquare.com/2013/11/25/difference-between-ev3-home-edition-and-education-ev3/ This article covers the difference between the LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition and LEGO MINDSTORMS Education EV3 products. Other articles in the ‘difference between’ series: * The difference and compatibility between EV3 and NXT ( link ) * The difference between NXT Home Edition and NXT Education products ( link ) One robotics platform, two targets The LEGO MINDSTORMS EV3 robotics platform has been developed for two different target audiences. We have home users (children and hobbyists) and educational users (students and teachers). LEGO has designed a base set for each group, as well as several add on sets. There isn’t a clear line between home users and educational users, though. It’s fine to use the Education set at home, and it’s fine to use the Home Edition set at school. This article aims to clarify the differences between the two product lines so you can decide which

Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring

https://theconversation.com/lets-ban-powerpoint-in-lectures-it-makes-students-more-stupid-and-professors-more-boring-36183 Reading bullet points off a screen doesn't teach anyone anything. Author Bent Meier Sørensen Professor in Philosophy and Business at Copenhagen Business School Disclosure Statement Bent Meier Sørensen does not work for, consult to, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and has no relevant affiliations. The Conversation is funded by CSIRO, Melbourne, Monash, RMIT, UTS, UWA, ACU, ANU, ASB, Baker IDI, Canberra, CDU, Curtin, Deakin, ECU, Flinders, Griffith, the Harry Perkins Institute, JCU, La Trobe, Massey, Murdoch, Newcastle, UQ, QUT, SAHMRI, Swinburne, Sydney, UNDA, UNE, UniSA, UNSW, USC, USQ, UTAS, UWS, VU and Wollongong.

Logic Analyzer with STM32 Boards

https://sysprogs.com/w/how-we-turned-8-popular-stm32-boards-into-powerful-logic-analyzers/ How We Turned 8 Popular STM32 Boards into Powerful Logic Analyzers March 23, 2017 Ivan Shcherbakov The idea of making a “soft logic analyzer” that will run on top of popular prototyping boards has been crossing my mind since we first got acquainted with the STM32 Discovery and Nucleo boards. The STM32 GPIO is blazingly fast and the built-in DMA controller looks powerful enough to handle high bandwidths. So having that in mind, we spent several months perfecting both software and firmware side and here is what we got in the end. Capturing the signals The main challenge when using a microcontroller like STM32 as a core of a logic analyzer is dealing with sampling irregularities. Unlike FPGA-based analyzers, the microcontroller has to share the same resources to load instructions from memory, read/write the program state and capture the external inputs from the G