Skip to main content

Lean Management System

Di Toyota Way dikenal lean management system 

manajemen yang ramping dan efektif-efisien itu lebih dibutuhkan untuk sistem perusahaan yang lincah bermanuver. 

Institusi besar di dunia mana terindikasi pertama kali membangun budaya lean management system adalah VOC dan EIC. 

Selama beroperasi 100 tahun, EIC ini hanya punya dikendalikan oleh karyawan tetap berjumlah 35 orang, sisanya adalah kontrak, alih daya (outsource), dan vendor. Mereka mengoperasikan aset di Afrika, Asia, Amerika, Australia dengan total staf 159 orang di tahun 1785 ( ini sejaman dengan VOC) dan 241 orang di tahun 1813. 

Di era akhir masa pemerintahan Inggris di India tahun 1930, jumlah pegawai negeri yang dipekerjakan dan digaji untuk mengelola India, Pakistan, dan Bangladesh cuma 2000 personel. Dari semua properti yang atas nama Kerajaan Britania Raya, hanya Jamaika yang bisa menghasilkan net income, sedangkan Ghana dan Afrika Selatan bisa sekedar balik modal tanpa ada margin, sedangkan India merugi. 

Sebagai lini usaha, kolonialisasi adalah bisnis yang sangat buruk, karena beban operasi (Cost of Goods Sold) sangat tinggi, sering terjadi demonstrasi berdarah dari warga lokal yang merasa tidak diperlakukan dengan baik, belum lagi market juga sering berubah arah anginnya, semacam industri rempah, gula, dan opium yang sering mengalami disrupsi. Bahwa ternyata market itu tak bisa dikendalikan, perlu sekitar 200 tahun evolusi ekonomi buat dapat kesimpulan begini. 

Tahun 1920 itu Kerajaan Britania sudah paham bahwa memelihara properti, menggaji pegawai di banyak negara, memberi tunjangan banyak personel militer yang direkrut dari warga lokal, memelihara gedung pemerintahan yang mewah itu semuanya sangat mahal.

Akhirnya karena Perang Dunia I dan Perang Dunia II yang bikin Kerajaan Britania Raya habis-habisan mengongkosi militer aktif melawan Jerman, Jepang, dan pemberontakan di semua wilayah propertinya. Britania Raya harus berhutang ke Amerika Serikat, banker-banker non negara, dan tentunya melego propertinya di semua wilayah ke warga lokal tanpa imbal balik, alias jual rugi biar beban operasi hilang.

Kerajaan Britania Raya sendiri baru bebas hutang Perang Dunia I kan di awal tahun 2015 kemarin.

Sistem kolonial selama 400 tahun terakhir dapat dipelajari oleh kalangan swasta industri dan perbankan. 

Sistem rantai pasok (global supply chain management), cartel financing (sistem pembiayaan), payment system (sistem pembayaran), adalah warisan berharga dari sistem kolonial model lama yang melibatkan negara dalam urusan perdagangan internasional. 

Faedah dari masa lalu ini dapat diambil oleh perusahaan-perusahaan modern yang efisien (lean) menggunakan sumber daya untuk mengoperasikan pasar global, dengan integrasi rantai pasok barang, pembiayaan, perdagangan, dan merekrut bakat-bakat terbaik  dari seluruh penjuru dunia.

Comments

Popular posts from this blog

The Difference Between LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition (#31313) and LEGO MINDSTORMS Education EV3 (#45544)

http://robotsquare.com/2013/11/25/difference-between-ev3-home-edition-and-education-ev3/ This article covers the difference between the LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition and LEGO MINDSTORMS Education EV3 products. Other articles in the ‘difference between’ series: * The difference and compatibility between EV3 and NXT ( link ) * The difference between NXT Home Edition and NXT Education products ( link ) One robotics platform, two targets The LEGO MINDSTORMS EV3 robotics platform has been developed for two different target audiences. We have home users (children and hobbyists) and educational users (students and teachers). LEGO has designed a base set for each group, as well as several add on sets. There isn’t a clear line between home users and educational users, though. It’s fine to use the Education set at home, and it’s fine to use the Home Edition set at school. This article aims to clarify the differences between the two product lines so you can decide which

Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring

https://theconversation.com/lets-ban-powerpoint-in-lectures-it-makes-students-more-stupid-and-professors-more-boring-36183 Reading bullet points off a screen doesn't teach anyone anything. Author Bent Meier Sørensen Professor in Philosophy and Business at Copenhagen Business School Disclosure Statement Bent Meier Sørensen does not work for, consult to, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and has no relevant affiliations. The Conversation is funded by CSIRO, Melbourne, Monash, RMIT, UTS, UWA, ACU, ANU, ASB, Baker IDI, Canberra, CDU, Curtin, Deakin, ECU, Flinders, Griffith, the Harry Perkins Institute, JCU, La Trobe, Massey, Murdoch, Newcastle, UQ, QUT, SAHMRI, Swinburne, Sydney, UNDA, UNE, UniSA, UNSW, USC, USQ, UTAS, UWS, VU and Wollongong.

Logic Analyzer with STM32 Boards

https://sysprogs.com/w/how-we-turned-8-popular-stm32-boards-into-powerful-logic-analyzers/ How We Turned 8 Popular STM32 Boards into Powerful Logic Analyzers March 23, 2017 Ivan Shcherbakov The idea of making a “soft logic analyzer” that will run on top of popular prototyping boards has been crossing my mind since we first got acquainted with the STM32 Discovery and Nucleo boards. The STM32 GPIO is blazingly fast and the built-in DMA controller looks powerful enough to handle high bandwidths. So having that in mind, we spent several months perfecting both software and firmware side and here is what we got in the end. Capturing the signals The main challenge when using a microcontroller like STM32 as a core of a logic analyzer is dealing with sampling irregularities. Unlike FPGA-based analyzers, the microcontroller has to share the same resources to load instructions from memory, read/write the program state and capture the external inputs from the G