Skip to main content

Saudi Manjakan Warga Asing Perempuan dengan Hak Khusus

http://www.bnp2tki.go.id/berita-mainmenu-231/8793-saudi-manjakan-warga-asing-perempuan-dengan-hak-khusus.html


Saudi, BNP2TKI, Selasa (10/9) - Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan yang memanjakan para kaum perempuan warga asing yang telah melahirkan anak-anak di Arab Saudi. Mereka akan mendapatkan tempat tinggal permanen di Kerajaan meski tanpa sponsor. Selain itu, mereka juga akan menerima pelayanan pendidikan dan kesehatan seperti hak-hak warga Saudi lainnya.
Dewan Menteri Saudi mengatakan hal itu pada hari Senin (9/9/2013) seperti dikutip laman arabnews.com
Kabinet, dipimpin oleh Putra Mahkota Salman, wakil perdana menteri dan menteri pertahanan telah membuat keputusan penting ini atas rekomendasi dari Menteri Luar Negeri Pangeran Saud Al-Faisal .
Keputusan itu bertujuan untuk mendorong istri non - Saudi Saudi untuk tinggal di Kerajaan dengan anak-anak mereka. Kabinet mengatakan bahwa negara harus menanggung biaya tempat tinggal wanita .
"Dia akan diizinkan untuk bekerja untuk orang lain di sektor swasta dan dia harus dianggap sebagai bagian dari proses Saudization," kata Menteri Kebudayaan dan Informasi Abdul Aziz Khoja.
Kabinet telah menghapus aturan Pasal 3 dari Kabinet keputusan No 1215 tanggal 1392/08/11 tentang janda non Saudi dengan anak Saudi, yang menyatakan bahwa anaknya "menjadi sponsornya sesuai dengan peraturan Iqama."
Hal ini juga akan dihapus Pasal 5 dari keputusan yang sama yang menyatakan bahwa "menyanggupi sponsor membayar biaya hidup jika dia tidak bisa menjaga pekerjaan karena keberatan hukum. "
Dewan Menteri juga menambahkan bahwa ibu non Arab anak-anak Saudi harus diperlakukan sebagai warga negara Saudi dalam hal umum dan pendidikan universitas serta perawatan medis di rumah sakit pemerintah.
Saudi dan ekspatriat telah memuji keputusan itu, dan mengatakan itu akan memecahkan masalah yang dihadapi banyak keluarga Saudi.
"Keputusan ini harus diambil lama," kata Mohammed Badahdah, asisten Sekretaris Jenderal Majelis Pemuda Muslim Dunia.
"Seorang ibu asing anak-anak Saudi harus mendapatkan tempat tinggal permanen secara patut untuk membawa ketenangan pikiran dan stabilitas kepada keluarga. Ini adalah hak ibu untuk tinggal bersama anak-anaknya, " katanya kepada Arab News .
Badahdah mengatakan bahwa pemberian kewarganegaraan kepada para perempuan harus diputuskan oleh otoritas yang lebih tinggi. Ditambahkannya, bahwa Arab Saudi untuk sementara berhenti memberikan kewarganegaraan kepada orang asing
"Mereka digunakan untuk mempertimbangkan aplikasi dari orang-orang yang telah mendapatkan poin yang diperlukan dalam hal tinggal, pendidikan dan hubungan keluarga dengan Saudi," katanya.
Abdullah Bajubair mengucapkan terima kasih pemerintah atas keputusan manusiawi. Dia meminta raja untuk mempertimbangkan pemberian kewarganegaraan kepada orang-orang yang lahir dan dibesarkan di Inggris dan telah tinggal di negara itu selama beberapa tahun. (Zul)

Comments

Popular posts from this blog

The Difference Between LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition (#31313) and LEGO MINDSTORMS Education EV3 (#45544)

http://robotsquare.com/2013/11/25/difference-between-ev3-home-edition-and-education-ev3/ This article covers the difference between the LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition and LEGO MINDSTORMS Education EV3 products. Other articles in the ‘difference between’ series: * The difference and compatibility between EV3 and NXT ( link ) * The difference between NXT Home Edition and NXT Education products ( link ) One robotics platform, two targets The LEGO MINDSTORMS EV3 robotics platform has been developed for two different target audiences. We have home users (children and hobbyists) and educational users (students and teachers). LEGO has designed a base set for each group, as well as several add on sets. There isn’t a clear line between home users and educational users, though. It’s fine to use the Education set at home, and it’s fine to use the Home Edition set at school. This article aims to clarify the differences between the two product lines so you can decide which

Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring

https://theconversation.com/lets-ban-powerpoint-in-lectures-it-makes-students-more-stupid-and-professors-more-boring-36183 Reading bullet points off a screen doesn't teach anyone anything. Author Bent Meier Sørensen Professor in Philosophy and Business at Copenhagen Business School Disclosure Statement Bent Meier Sørensen does not work for, consult to, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and has no relevant affiliations. The Conversation is funded by CSIRO, Melbourne, Monash, RMIT, UTS, UWA, ACU, ANU, ASB, Baker IDI, Canberra, CDU, Curtin, Deakin, ECU, Flinders, Griffith, the Harry Perkins Institute, JCU, La Trobe, Massey, Murdoch, Newcastle, UQ, QUT, SAHMRI, Swinburne, Sydney, UNDA, UNE, UniSA, UNSW, USC, USQ, UTAS, UWS, VU and Wollongong.

Building a portable GSM BTS using the Nuand bladeRF, Raspberry Pi and YateBTS (The Definitive and Step by Step Guide)

https://blog.strcpy.info/2016/04/21/building-a-portable-gsm-bts-using-bladerf-raspberry-and-yatebts-the-definitive-guide/ Building a portable GSM BTS using the Nuand bladeRF, Raspberry Pi and YateBTS (The Definitive and Step by Step Guide) I was always amazed when I read articles published by some hackers related to GSM technology. H owever , playing with GSM technologies was not cheap until the arrival of Software Defined Radios (SDRs), besides not being something easy to be implemented. A fter reading various articles related to GSM BTS, I noticed that there were a lot of inconsistent and or incomplete information related to the topic. From this, I decided to write this article, detailing and describing step by step the building process of a portable and operational GSM BTS. Before starting with the “hands on”, I would like to thank all the pioneering Hackers and Researchers who started the studies related to previously closed GSM technology. In particul