Skip to main content

Perilaku Berisiko Mahasiswa

sumber: http://himapid.blogspot.com/2009/03/perilaku-berisiko-mahasiswa.html

Perilaku Berisiko Mahasiswa

Selasa, 10 Maret 2009 ·

Agak sulit dipersalahkan, mahasiswa sebagai bagian dari remaja, yang memiliki karakteristik layaknya seperti remaja yaitu penuh rasa ingin tahu, sedang mencari jati diri, emosi labil serta butuh pengarahan, dianggap menjadi kelompok yang sudah mandiri dan bertanggungjawab. Pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dalam aspek fisik, emosi, kognitif, dan sosial. Masa ini merupakan masa yang kritis, yaitu saat untuk berjuang melepaskan ketergantungan kepada orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa.
Pada masa transisi ini mahasiswa atau remaja menjadi rentan terhadap perilaku – perilaku berisiko, masalah yang biasa sering dihadapi, seperti merokok, minum-minuman beralkohol, seks pranikah dan penyalahgunaan narkoba Yang memberikan efek yang negatif bagi kondisi kesehatan bahkan dapat membawa malapetaka berupa tingginya kejadian penyakit kematian akibat perilaku yang berisiko tersebut (Depkes,2002)
Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), dewasa ini kasus perilaku berisiko menunjukkan persentase yang semakin tinggi yaitu diperkirakan terdapat 1,26 miliar perokok dengan 5.000.000 kematian pertahun di seluruh dunia, kematian akibat alkohol sebanyak 1.800.00 pertahun (CDC,2001) Masalah hubungan seksual di kalangan remaja juga merupakan masalah global, karena hampir diseluruh negara di dunia menunjukkan kecenderungan serupa. Di USA setiap tahunnya dilaporkan 500.000 remaja hamil dan 70% diantaranya belum menikah. disamping merebaknya kasus rokok, minum alkohol ,dan seks bebas masalah penyalahgunaan narkoba juga makin merabak berdasarkan Laporan Narkoba Dunia (World Drug Report) jumlah penyalahguna narkoba di dunia sebesar 200juta orang (5% dari populasi dunia) yang terdiri dari : 160,9 juta orang (penyalahguna ganja), 34,1 juta (ATS), 13,7 juta orang (kokain), 15,9juta orang (opiat) dan 10,6 juta orang (heroin). Bianchi (2004) penduduk usia 15-64 tahun (UNODC ,2005).

Data menunjukkan Lebih kurang 1,1 milyar penduduk dunia merokok (World Bank, 1999). Pada tahun 2025, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat sampai dengan 1,6 milyar. Dengan jumlah perokok sebanyak 75% dari populasi. WHO melaporkan bahwa Indonesia adalah salah satu dari lima negara yang terbanyak perokoknya di dunia (Adiatma ,1992).
Selain itu, salah satu perilaku berisiko yang sangat penting untuk diperhatikan adalah perilaku mengkonsumsi Narkotika. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Narkotika Nasional tahun 2006, didapatkan orang menggunakan narkoba bukan hanya remaja saja, tetapi ada berumur 78 tahun, namun yang rentan memang usia 15-24 tahun, terdapat 83.000 pelajar di negeri ini telah memakai narkoba dan yang lebih memprihatinkan 8.449 orang di antaranya adalah pelajar sekolah dasar. Dan diperoleh sebanyak 63 % penyalahguna narkoba pertama kali mencoba pada usia 15 – 24 tahun. bahkan eksekutif berusia 25-29 tahun juga banyak memakai barang haram tersebut dan pada tahun 2000 tercatat 21 kasus narkoba kalangan anak-anak berusia 15 tahun ke bawah, kemudian meningkat menjadi 25 kasus pada 2001, 23 kasus pada 2002, 67 kasus pada 2003, 71 kasus pada 2004, 109 kasus pada 2005.
Selain itu masalah yang tak kalah pentingya ialah perilaku sex bebas di kalangan remaja, Menurut Okanegara (2007) remaja Indonesia yang berusia 10-24 tahun mencapai 65 juta orang atau 30 persen dari total penduduk Indonesia, sekitar 15-20 persen dari remaja usia sekolah di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah, 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya, hingga Juni 2006 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun, setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20 persen diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja data kehamilan remaja Indonesia menunjukkan hamil diluar nikah karena diperkosa sebanyak 3,2 %, karena sama-sama mau sebanyak 12,9 %, dan tidak terduga sebanyak 45 %, seks bebas sendiri mencapai 22,6 % (Ari Saputra,2007).
Sementara itu Berdasarkan hasil kajian Rapid assessment Response of Injecting Drugs User (RAR OF IDUS) tahun 2002 kasus merokok di Sulawesi Selatan pada pelajar dan mahasiswa sebesar 49,9%, minum- minuman beralkohol 32,7%,seks pra nikah 29,5% diperkirakan 300 orang pecandu NAPZA yang terdeksi, sedangkan yang tidak terdeteksi bisa jauh lebih banyak dari angka tersebut (Depkes, 2002).
Kenyataan semakin meningkatnya jumlah perokok, minum- minuman beralkohol , seks pra nikah dan pecandu narkoba telah menyebar sebagai suatu penyakit yang menakutkan, suatu ancaman yang mengerikan bagi kehidupan bangsa dimasa kini dan masa yang akan datang. Berbagai masalah kompleks dapat timbul dari perilaku perilaku tersebut yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan antara lain aspek kesehatan, psikologis, ekonomi, sosial budaya dan keamanan. Dampak umum dari perilaku berisiko di atas dilihat dari merosotnya prestasi belajar, rusaknya keharmonisan keluarga, perkelahian, kahamilan yang tidak diinginkan dan tindak kekerasan serta meningkatnya kecelakaan lalu lintas. Begitu juga dengan masalah kesehatan yang timbul berupa mewabahnya HIV/ AIDS, meningkatnya penderita gizi buruk, kelainan paru- paru, kelainan fungsi lever dan Hepatitis B serta masih banyak lagi komplikasi perilaku beriko tersebut sehingga perluh perhatian banyak pihak dalam mengendalikan masalah tersebut.(idn)

Comments

Popular posts from this blog

The Difference Between LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition (#31313) and LEGO MINDSTORMS Education EV3 (#45544)

http://robotsquare.com/2013/11/25/difference-between-ev3-home-edition-and-education-ev3/ This article covers the difference between the LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition and LEGO MINDSTORMS Education EV3 products. Other articles in the ‘difference between’ series: * The difference and compatibility between EV3 and NXT ( link ) * The difference between NXT Home Edition and NXT Education products ( link ) One robotics platform, two targets The LEGO MINDSTORMS EV3 robotics platform has been developed for two different target audiences. We have home users (children and hobbyists) and educational users (students and teachers). LEGO has designed a base set for each group, as well as several add on sets. There isn’t a clear line between home users and educational users, though. It’s fine to use the Education set at home, and it’s fine to use the Home Edition set at school. This article aims to clarify the differences between the two product lines so you can decide which

Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring

https://theconversation.com/lets-ban-powerpoint-in-lectures-it-makes-students-more-stupid-and-professors-more-boring-36183 Reading bullet points off a screen doesn't teach anyone anything. Author Bent Meier Sørensen Professor in Philosophy and Business at Copenhagen Business School Disclosure Statement Bent Meier Sørensen does not work for, consult to, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and has no relevant affiliations. The Conversation is funded by CSIRO, Melbourne, Monash, RMIT, UTS, UWA, ACU, ANU, ASB, Baker IDI, Canberra, CDU, Curtin, Deakin, ECU, Flinders, Griffith, the Harry Perkins Institute, JCU, La Trobe, Massey, Murdoch, Newcastle, UQ, QUT, SAHMRI, Swinburne, Sydney, UNDA, UNE, UniSA, UNSW, USC, USQ, UTAS, UWS, VU and Wollongong.

Building a portable GSM BTS using the Nuand bladeRF, Raspberry Pi and YateBTS (The Definitive and Step by Step Guide)

https://blog.strcpy.info/2016/04/21/building-a-portable-gsm-bts-using-bladerf-raspberry-and-yatebts-the-definitive-guide/ Building a portable GSM BTS using the Nuand bladeRF, Raspberry Pi and YateBTS (The Definitive and Step by Step Guide) I was always amazed when I read articles published by some hackers related to GSM technology. H owever , playing with GSM technologies was not cheap until the arrival of Software Defined Radios (SDRs), besides not being something easy to be implemented. A fter reading various articles related to GSM BTS, I noticed that there were a lot of inconsistent and or incomplete information related to the topic. From this, I decided to write this article, detailing and describing step by step the building process of a portable and operational GSM BTS. Before starting with the “hands on”, I would like to thank all the pioneering Hackers and Researchers who started the studies related to previously closed GSM technology. In particul