Skip to main content

Bunda Putri

BUNDA PUTRI (Tempo, 16 Sep 2013) :
Nama aslinya bunda putri adalah Non Saputri, 50 tahun, insinyur ITB.
Janda pemilik hotel asal Prancis, Bernard Taramin, Tinggal di jalan
metro pondok indah, (kawasan elite para mantan petinggi polri dan
pejabat tinggi negara--di antaranya juga ada rumah beberapa koruptor; amm).
Andi Malarangeng pernah menginap di rumah wisatanya di Sangkanhurip,
Cilimus, Kuningan. Saputri dekat dengan Hasanuddin Ibrahim, dirjen
hortikultura dan mantan sekjen kementerian pertanian.
Lira, Lumbung Informasi Rakyat, organisasi swadaya yang dibentuk untuk
mengusung sby dan digagas para pentolan pd, akhirnya melantik Saputri
sebagai ketua umum lira hijau, sayap lira di mana Saputri adalah anggota
dewan pembinanya.
(Rio Cornelio) :
Bunda Putri merupakan pebisnis berskala global bidang konveksi, terutama
pemasok konvensi Jilbab untuk Turki. Lebih gilanya lagi, ini orang punya
jalur khusus (hotline)
kepada Presiden Erdogan. Sehingga Bunda punya pintu masuk dan jalan tol
memasok jilbab dan pakaian-pakaian muslimah lainnya.
Bunda Putri praktis harus dibaca sebagai 'mitra intelijen' berbagai
kepentingan-kepentingan strategis para elite amerika dan inggris, untuk
membangun pengaruh di
kalangan para petinggi partai politik di Indonesia. Tidak cuma Partai
Demokrat dan PKS,tapi hampir smua partai di indonesia.
Mari kita telisik lebih lanjut fakta-fakta selanjutnya. Madame Putri
ternyata jaringan koneksinya juga meluas ke Mesir. Bunda Putri juga
diyakini merupakan pemilik pabrik
pupuk organik terbesar di Kalimantan Barat.
Namun ada satu versi cerita yang cukup menarik. Ternyata pabrik pupuk
organik milik Bunda Putri ini, justru membuka pasar ke luar negeri
dengan ekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Alasanya karena dianggap
pesaing oleh pabrik pupuk BUMN, sehingga pasar di dalam negeri justru
diblokir. Sampai di sini cerita makin menarik, dengan munculnya fakta
lain, bahwa Petro Kimia atau yang saat ini jadi PT Pupuk Indonesia
Holding, malah melakukan impor bahan baku pupuk kimia terbesar dari
Canpotex Kanada, melalui jejaring Wilmar atau ke Jordania Phospate
Corporation.
Tentu saja pada taraf ini peran Bunda Putri tidak bisa dibaca sekadar
sebagai broker atau arranger sekelas Artalita Suryani atau Hartati
Murdaya Poe Sekalipun. Ini orang pastilah pemain yang cukup berkelas.
Sehingga dalam situasi ketika para elite politik dan ekonomi kita pada
kena demam impor produk asing, peran Bunda Putri jadi fenomenal.
Tapi kenapa SBY harus kebakaran jenggot kayak gitu? Nah dari pertanyaan
menggelitik ini, muncul satu lagi fakta baru. Bahwa Bunda Putri juga
main di sektor migas. Bahkan disinyalir merupakan aktor strategis dalam
permainan migas di Indonesia. Untuk itu lah Rudi Rubiandini disikat agar
tidak mengganggu bisnis migasnya.Bahkan Petronas pun
merekrut Bunda sebagai penasehat strategis.
Bunda Putri bisa masuk ke pusat urat syaraf 'kartel migas' Indonesia,
pastilah atas
rekomendasi kekuatan-kekuatan korporasi global. Sekadar informasi, Bunda
Putri punya koneksi dan relasi yang kuat dan solid dengan di ARAMCO,
Qatar Oil and Gas di Dubai, Singapura hingga Hong Kong.
Beberapa perusahaan minyak yang saya sebut di atas, merupakan
perusahaan-perusahaan minyak berskala global di Timur Tengah, dan berada
dalam orbit pengaruh Amerika Serikat dan Inggris sejak awal. Lantas,
untuk siapa Bunda
Putri bekerja sebenarnya? Kedekatannya dengan Keluarga Besar Kerajaan
Arab Saudi, Emir Qatar, Kerajaan Thailand hingga Kesultanan Bolkiah di
Brunei Darussalam, dan bahkan keluarga kekaisaran Jepang, orang ini
tidak bisa kita anggap enteng.
Kalau melihat fakta jaringan koneksi dan relasinya, Bunda Putri saya
harus simpulkan sebagai 'mitra intelijen' yang mungkin bekerja untuk
Amerika Serikat dan Inggris.
Ini sangat dimungkinkan karena ayah dari Bunda Putri adalah pendiri
golkar dan juga seorang jenderal tentara terkemuka dalam bidang
intelijen selain Benny Moerdani, Namun disamarkan melalui kerja sama
dengan Jepang dan Korea Selatan. Bukankah
Jepang dan Korea Selatan tetap berada dalam orbit pengaruh Amerika Serikat.
Dari serangkaian kisah dan fakta- fakta terbaru terkait profil Bunda
Putri, jadi menarik untuk menjawab kenapa SBY harus marah besar ketika
sosok ini mencuat ke publik
melalui fakta persidangan?Karena jika bunda putri tertangkap maka kasus2
besar seprti migas dan pertamina,akan terkuak.Dan SBY berikut orang2
dalam lingkar istana
akan terseret jauh dalam smua kasus skala besar.
Sebelumnya, SBY terlihat marah ketika memberikan keterangan pers usai
melakukan lawatan ke Brunei Darussalam. Beliau memberikan keterangan
pers di Base Ops TNI
Angkatan Udara Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (10/10)
malam. SBY membantah kenal sosok Bunda Putri yang sebutkan Lutfhi Hasan
Ishaaq dalam kasus impor sapi.

Comments

Popular posts from this blog

The Difference Between LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition (#31313) and LEGO MINDSTORMS Education EV3 (#45544)

http://robotsquare.com/2013/11/25/difference-between-ev3-home-edition-and-education-ev3/ This article covers the difference between the LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition and LEGO MINDSTORMS Education EV3 products. Other articles in the ‘difference between’ series: * The difference and compatibility between EV3 and NXT ( link ) * The difference between NXT Home Edition and NXT Education products ( link ) One robotics platform, two targets The LEGO MINDSTORMS EV3 robotics platform has been developed for two different target audiences. We have home users (children and hobbyists) and educational users (students and teachers). LEGO has designed a base set for each group, as well as several add on sets. There isn’t a clear line between home users and educational users, though. It’s fine to use the Education set at home, and it’s fine to use the Home Edition set at school. This article aims to clarify the differences between the two product lines so you can decide which

Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring

https://theconversation.com/lets-ban-powerpoint-in-lectures-it-makes-students-more-stupid-and-professors-more-boring-36183 Reading bullet points off a screen doesn't teach anyone anything. Author Bent Meier Sørensen Professor in Philosophy and Business at Copenhagen Business School Disclosure Statement Bent Meier Sørensen does not work for, consult to, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and has no relevant affiliations. The Conversation is funded by CSIRO, Melbourne, Monash, RMIT, UTS, UWA, ACU, ANU, ASB, Baker IDI, Canberra, CDU, Curtin, Deakin, ECU, Flinders, Griffith, the Harry Perkins Institute, JCU, La Trobe, Massey, Murdoch, Newcastle, UQ, QUT, SAHMRI, Swinburne, Sydney, UNDA, UNE, UniSA, UNSW, USC, USQ, UTAS, UWS, VU and Wollongong.

Logic Analyzer with STM32 Boards

https://sysprogs.com/w/how-we-turned-8-popular-stm32-boards-into-powerful-logic-analyzers/ How We Turned 8 Popular STM32 Boards into Powerful Logic Analyzers March 23, 2017 Ivan Shcherbakov The idea of making a “soft logic analyzer” that will run on top of popular prototyping boards has been crossing my mind since we first got acquainted with the STM32 Discovery and Nucleo boards. The STM32 GPIO is blazingly fast and the built-in DMA controller looks powerful enough to handle high bandwidths. So having that in mind, we spent several months perfecting both software and firmware side and here is what we got in the end. Capturing the signals The main challenge when using a microcontroller like STM32 as a core of a logic analyzer is dealing with sampling irregularities. Unlike FPGA-based analyzers, the microcontroller has to share the same resources to load instructions from memory, read/write the program state and capture the external inputs from the G