Skip to main content

Tips OK Mengatasi Luka Luar Yang Infeksi

http://okgemilang.wordpress.com/2012/12/03/tips-ok-mengatasi-luka-luar-yang-infeksi/

Kali ini saya akan membagikan tips seputar penanganan dan perawatan luka luar yang terinfeksi. Langsung ke “TKP” , apasih luka itu,ciaaa masih aja ada yang nanya.Bagi yang belum tau luka itu apa nih definisinya. Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan. Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Nah sekarang sudah tahu kan.

Dalam kondisi normal luka akan sembuh dengan sendirinya dengan catatan luka di rawat dan dijaga kehigenisannya (kok kaya makanan). Tetapi bagaimana kalau terlanjur terinfeksi, mari kita bahas. Apa sih ciri-ciri luka yang terinfeksi, sbb :

Ciri awal yang ditunjukan adalah luka tidak kunjung mengering setelah minimal seminggu diobati dengan cairan antiseptik, ditandai rasa gatal dan terus keluaran cairan bening dari luka tersebut. Dan bila kondisi ini tidak segera ditindak lanjuti maka ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama luka tampak seakan mengering dengan ditandai jaringan luka yang terlihat mengering, namun sebenarnya di dalam lapisan itu sedang terjadi proses infeksi yang lebih kuat, bukan sekedar cairan bening lagi yang keluar melainkan cairan nanah bercampur darah yang akan keluar bila lapisan kering tersebut di tekan atau dipencet.  Kondisi kedua adalah tidak ada gejala lapisan luka yang mengering namun lukaakan tampak basah dan cenderung semakin meluas jaringan lukannya dan ditandai juga dengan keluarnya nanah.

Terus bagaimana cara mengatasinya??? Ok saya akan coba share bagaimana cara mengatasinya berdasarkan pengalaman pribadi saya. Check this out:

  1.  Pastikan luka yang akan dirawat telah di bersihkan sebersih bersihnya, jangan gunakan air untuk proses pembersihan luka ini, gunakanlah cairan rivanol. Untuk langkah awal setelah infeksi adalah gunakan kain kassa yang di basahi rivanol/basahi seluruh bagian kassa lalu kompres luka yang terinfeksi tadi dengan menaruh kassa yang sudah dibasahi rivanol tadi diatas luka, diamkan sekitar 3 menit kemudian tekan secara perlahan ke semua sisi luka dengan maksud agar kotoran dan sisa sisa nanah keluar kemudian angkat kain kassa tersebut. Kemudain penting untuk dilakukan adalah mengeringkan luka yang sudah dikompres rivanol tersebut dengan cara diangin anginkan, pastikan luka sudah benar benar kering dari cairan rivanol.
  2. Karena luka sudah terinfeksi maka tidak cukup dengan menggunakan betadine atau obat merah saja, untuk hal ini gunakan salep khusus luka infeksi, yang saya pakai adalah salep luka kemicitine/kalmicetine. Salep ini khusus untuk luka infeksi, gunakan secukupnya saja sampai rata keseluruh permukaan luka dan sekitar luka
  3. Setelah langkah satu dan dua maka langkah selanjutnya adalah membungkus luka dengan kain kassa steril, jangan membungkus terlalu rapat karena hal ini justru akan memperlambat proses penyembuhan dikarenakan kelembapan yang ditimbulakn dari menutup luka yang terlalu rapat, longgardan santai saja yang terpenting luka tertutup sempurna.
  4. Langkah yang paling istimewa dari ketiga langkah di atas adalah berdoa memohon kesembuhan kepada Yang  Maha Kuasa. Karena segala kekuasaan serta kesembuhan ada ditanganNya.

Nah, biasanya setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut dalam 3 hari Insya Allah akan menunjukan tanda-tanda positif. Ditandai dengan mengeringnya luka di mulai dari sisi luar. Hilangnya gejala merah merah disekitar luka, dan luka tampak lebih indah dari sebelumnya he he J. Kalau sudah begini ucapkanlah syukur, dan hentikan pemakaian salepnya lanjutkan dengan penggunaan betadine/obatmerah serta terus dijaga kebersihan lukannya sampai benar benar sembuh,usahakan jangan terkena air dulu kalu belum benar benar kering. Simple dan mudah bukan. Selamat mencobadan lekas sembuh. Salam OK.

OK-geMILANG


Comments

Popular posts from this blog

The Difference Between LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition (#31313) and LEGO MINDSTORMS Education EV3 (#45544)

http://robotsquare.com/2013/11/25/difference-between-ev3-home-edition-and-education-ev3/ This article covers the difference between the LEGO MINDSTORMS EV3 Home Edition and LEGO MINDSTORMS Education EV3 products. Other articles in the ‘difference between’ series: * The difference and compatibility between EV3 and NXT ( link ) * The difference between NXT Home Edition and NXT Education products ( link ) One robotics platform, two targets The LEGO MINDSTORMS EV3 robotics platform has been developed for two different target audiences. We have home users (children and hobbyists) and educational users (students and teachers). LEGO has designed a base set for each group, as well as several add on sets. There isn’t a clear line between home users and educational users, though. It’s fine to use the Education set at home, and it’s fine to use the Home Edition set at school. This article aims to clarify the differences between the two product lines so you can decide which

Let’s ban PowerPoint in lectures – it makes students more stupid and professors more boring

https://theconversation.com/lets-ban-powerpoint-in-lectures-it-makes-students-more-stupid-and-professors-more-boring-36183 Reading bullet points off a screen doesn't teach anyone anything. Author Bent Meier Sørensen Professor in Philosophy and Business at Copenhagen Business School Disclosure Statement Bent Meier Sørensen does not work for, consult to, own shares in or receive funding from any company or organisation that would benefit from this article, and has no relevant affiliations. The Conversation is funded by CSIRO, Melbourne, Monash, RMIT, UTS, UWA, ACU, ANU, ASB, Baker IDI, Canberra, CDU, Curtin, Deakin, ECU, Flinders, Griffith, the Harry Perkins Institute, JCU, La Trobe, Massey, Murdoch, Newcastle, UQ, QUT, SAHMRI, Swinburne, Sydney, UNDA, UNE, UniSA, UNSW, USC, USQ, UTAS, UWS, VU and Wollongong.

Logic Analyzer with STM32 Boards

https://sysprogs.com/w/how-we-turned-8-popular-stm32-boards-into-powerful-logic-analyzers/ How We Turned 8 Popular STM32 Boards into Powerful Logic Analyzers March 23, 2017 Ivan Shcherbakov The idea of making a “soft logic analyzer” that will run on top of popular prototyping boards has been crossing my mind since we first got acquainted with the STM32 Discovery and Nucleo boards. The STM32 GPIO is blazingly fast and the built-in DMA controller looks powerful enough to handle high bandwidths. So having that in mind, we spent several months perfecting both software and firmware side and here is what we got in the end. Capturing the signals The main challenge when using a microcontroller like STM32 as a core of a logic analyzer is dealing with sampling irregularities. Unlike FPGA-based analyzers, the microcontroller has to share the same resources to load instructions from memory, read/write the program state and capture the external inputs from the G